Balikpapan, 22 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji embarkasi Balikpapan, Balai Karantina Kesehatan Kelas I Balikpapan menyelenggarakan kegiatan dengan mengusung tema “Penguatan Penyelenggaraan Kesehatan Haji Embarkasi Balikpapan Tahun 2025.” Acara ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan pertemuan daring dan luring, guna memastikan partisipasi maksimal dari berbagai pihak terkait.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kabupaten / Kota di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Selain itu juga dihadiri oleh BKK Kelas I Samarinda, BKK Kelas I Tarakan, BKK Kelas I Manado, BKK Kelas II Palu, BKK Kelas II Poso, BKK Kelas II Bitung. Tujuannya adalah untuk memastikan kesiapan layanan kesehatan haji yang prima, hal ini sejalan dengan target pemerintah meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah selama menjalankan ibadah di tanah suci.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Karantina Kesehatan Kelas I Balikpapan, dr, Bangun Cahyo Utomo, M.Epid menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten / Kota, Kanwil Kemenag provinsi dan Kemenag Kabupaten / Kota, Pemerintah Provinsi dan Daerah, hingga Rumah Sakit rujukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan bagi calon jamaah haji secara paripurna. Disampaikan juga terimakasih atas dukungan dari Pemerintah provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kota serta rekan-rekan semuanya sehingga selama kegiatan operasional haji ini dapat berjalan dengan baik.
dr. Taufik Kukuh Widodo,M.Ked.Trop selaku ketua tim kerja Pengawasan Faktor Risiko Orang, Kegawatdaruratan, dan Situasi Khusus di BKK Kelas I Balikpapan menyampaikan materi yang berisi tentang kebijakan penyelenggaraan operasional haji, kondisi penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi dan di Embarkasi Haji Balikpapan, serta temuan dan masalah yang dihadapi selama penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2024. Disampaikan juga bahwa angka kematian jamaah haji Embarkasi Balikpapan masih diatas angka nasional, kelompok besar penyakit penyebab kematian pada jamaah haji embarkasi Balikpapan yaitu penyakit Cardiovaskuler, dan syok septic dengan komorbid Diabetes Millitus.
Pertemuan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif bersama peserta baik yang terhubung melalui daring maupun luring di ruang pertemuan BKK Kelas I Balikpapan. Selama pertemuan, peserta membahas sejumlah isu strategis, seperti penginputan data di SISKOHATKES yang kurang lengkap, data pemeriksaan yang tertuang di SISKOHATKES tidak sesuai dengan temuan pada pemeriksaan kesehatan tahap III di Embarkasi Haji Balikpapan sehingga ditemukan jamaah yang dinilai tidak Istithaah dan tidak Laik Terbang. Terdapat juga kendala yang dihadapi selama pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan jamaah haji di daerah, hingga rujukan kasus di Rumah Sakit. Walaupun demikian, ditekankan bahwa rangkaian pemeriksaan kesehatan dilaksanakan dalam rangka membina kesehatan jamaah haji agar dapat menunaikan ibadah haji dengan kondisi fisik yang optimal.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan Embarkasi Haji Balikpapan mampu menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terintegrasi, dan berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah strategis menuju keberhasilan penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2025.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *